WEKITO WENDA
BELAJAR
Mengenai Saya
Rabu, 30 Maret 2016
MODUL I PENGENALAN VB.NET
MODUL
I PENGENALAN VB.NET
01 – Lailiatul wekito wenda
Tanggal
Pertemuan : 21/08/2015
Pemrograman Dasar
XI TKJ D – SMKN 8 MALANG
1. Latihan
1) Membuat
projek baru
Project merupakan kerangka dasar
aplikasi yang sangat menentukan jenis
aplikasi yang akan dibuat.
Untuk memulai pembuatan
project, ikuti langkah-langkah
berikut:
·
Membuka vb.net 2008
·
Klik file -> new
project
·
Tampilan project baru
2) Mengenal
IDE Visual Basic 2008
3) Membuat
Aplikasi windows
·
Source code
Public Class Form1
Private Sub Form1_Load(ByVal sender As
System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles
MyBase.Load
' Men-set title (judul) window
Me.Text = "Latihan"
' Men-set teks kontrol label
Me.lblTeks.Text = "Selamat
Belajar Teman-Teman FT-UM"
End Sub
End Class
|
·
Tampilan Program
·
Print Screen
4) Membuat
aplikasi console
·
Source code
Module Module1
Sub Main()
' Mencetak teks ke console
Console.WriteLine("Apa kabar teman
teman FT-UM?")
Console.WriteLine("Selamat belajar
pemrograman visual")
Console.Read()
End Sub
End Module
|
·
Print screen
2.
TUGAS
RUMAH
1) Buat
aplikasi windows untuk menampilkan teks di kontrol label pada saat kontrol
button diklik.
·
Source code
Public Class Form1
Private Sub Button1_Click(ByVal sender As
System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles
Button1.Click
Label1.Text = "Hei dude, please
welcome to my kingdom"
End Sub
Private Sub
Button2_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal
e As System.EventArgs) Handles Button2.Click
End
End Sub
Private Sub
Form1_Load(ByVal sender As System.Object, ByVal
e As System.EventArgs) Handles MyBase.Load
End Sub
End
Class
|
·
Print screen
2) Jalankan
aplikasi dari luar IDE
Buka Explorer, cari file .exe aplikasi, klik ganda
3) Build
aplikasi
Pilih menu Build, klik Build_nama_aplikasi
Lihat hasilnya di folder release
menu Build, Build_nama_aplikasi
Pada folder release
BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA
INDUSTRI
3.1
Tempat
Pelaksanaan
Tempat
pelaksanaan praktek kerja di CV.
MGN Fiber optic Solution bertempat di Jalan Puri
Amarilis No.22 Malang, Jawa Timur, Indonesia.
3.2
Waktu
Pelaksanaan
Praktek kerja
dilaksanakan pada tanggal 15
April
2013 s/d 21 Juni 2013. Hari efektif kerja
pada hari Senin s/d Jumat dimulai pukul 08.00 s/d 17.00 WIB.
Pagi :Pukul 08.00 s/d 12.00 WIB
Siang :Pukul
13.00 s/d 17.00 WIB
Full :Pukul
08.00 s/d 17.00 WIB
3.3
Perangkat dan Material Fiber optic
Dalam mendesain suatu jaringan FTTH diperlukan
beberapa perangkat untuk merealisasikan pembangunan dari layanan fiber optic sampai masuk kedalam lokasi
pelanggan. Ada beberapa segmen perangkat yang dibutuhkan untuk pembangunan
jaringan fiber optic :
1. Segmen Feeder
: OLT, FTM, ODC, Splitter
2.
Segmen
Distribusi : Joint Closure, ODP
3.
Segmen
Dropwire : Drop Wire, Patch Cord,
Pigtail
4.
Segmen
In Building Network : Roset, ONT
3.3.1
Segmen Feeder
Segmen dimana layanan fiber optic dapat menghubungkan antara
dua perangkat yaitu ODF (Optical
Distribution Frame) disisi STO dan ODC (Optical
Distribution Cabinet) di outdoor. Pada Segmen ini biasanya terdapat
beberapa jenis perangkat seperti berikut
:
a. OLT (Optical
Line Termination)
Gambar 3.1 Perangkat Optical
Line Termination
b. FTM (Fiber
Termination Module)
Ruang
yang mengatur jalannya jaringan fiber optic dari ruang ruang central ke luar menuju pelanggan.
Instalasi atau terminasi yang bagus dari fiber adalah persyaratan utama
untuk menjamin kemampuan transmisi pada kabel fiber optic. Pada dasarnya FTM berfungsi untuk menyediakan
antarmuka antara alat di kantor pusat (central
office) dengan kabel pada jaringan akses.
Gambar 3.2 Modul Termination Fiber
c. ODC (Optical
Distribution Cabinet)
ODC adalah suatu perangkat pasif
yang diinstalasi diluar
STO bisa di lapangan
( Outdoor ) dan
juga bisa didalam ruangan / di
MDF Gedung HRB ( Indoor ),
yang mempunyai fungsi sebagai berikut :
·
Sebagai titik
terminasi ujung kabel feeder dan pangkal kabel distribusi.
·
Sebagai titik
distribusi kabel dari kapasitas besar
( feeder )
menjadi beberapa kabel yang kapasitasnya lebih kecil lagi (distribusi)
untuk fleksibilitas.
·
Tempat
Splitter.
Gambar 3.3 Gambar ODC
d. Splitter
Splitter adalah suatu perangkat pasif yang berfungsi untuk membagi daya optic
dari satu input serat ke beberapa output fiber
optic. Kapasitas distribusi dari splitter
bermacam- macam yaitu 1:2, 1:4, 1:8, 1:32 dan 1:64 ). dan
ada juga yang inputnya 2 seperti 2:2, 2:4, 2:8, 2:16 dan 2:32 . Ada dua cara sistem
pengaplikasian splitter pada PT.
Telkom :
1. One
Stage → 1:32
2. Two
Stage → 1:2 dan 1:16, atau 1:4 dan 1:8 sehingga
yang dipasang di ODC hanya 1:2 dan 1:4 saja.
Gambar 3.4 Splitter 1:2
3.3.2
Segmen Distribusi
Segmen kabel fiber optic distribusi ini sama hal seperti
kabel feeder yang mempunyai fungsi
untuk meneruskan informasi yang
berupa sinyal optik
dari mulai ODC sampai
dengan ODP, tetap menggunakan kabel fiber
optic Single Mode tipe G652D dan
jenis instalasinya sama dengan
feeder, apakah Tanam Langsung, Dalam Polongan Duct, HDPE, Micro
Duct dan Aerial. Kapasitasnya kabel fiber
optic untuk distribusi
hanya lebih kecil berkisar 6 core
sampai 48 core tergantung jenis
kabel yang digunakan seperti :
a. Kabel Duct konvensional
dan HDPE mulai dari
12 s/d 24
dengan 6 tube
dan 24 s/d 48 dengan 12 tube (merefer STEL K-015-2008 )
b. Kabel dengan
Micro duct mulai dari 2 s/d 24 core.
c. Kabel
udara mulai dari
12 s/d 24 dengan
6 tube dan
24 s/d 48
dengan 12 tube
d. Kabel Aerial dan
Duct dengan
per tube 1 core ( 12 core )
Kabel Fiber optic seperti yang disebutkan
diatas menuju beberapa perangkat yang biasanya terletak di luar central office (outdoor) berikut adalah
beberapa perangkat yang digunakan pada segmen distribusi.
a. ODP (Optical
Distribution Point)
ODP juga
merupakan suatu perangkat pasif
yang diinstalasi diluar STO bisa di lapangan (Outdoor) dan juga bisa didalam
ruangan (Indoor) didalam gedung HRB,
yang mempunyai fungsi sebagai berikut :
·
Sebagai
titik terminasi ujung kabel distribusi dengan kabel penanggal (drop wire).
·
Sebagai
titik distribusi kabel distribusi menjadi beberapa saluran yang menuju ke pelanggan.
·
Tempat
Splitter.
·
Tempat
Penyambungan
Sehingga
ODP ini harus dilengkapi dengan space untuk splicing dan space untuk splitter. Kapasitas ODP bermacam macam
sesuai dengan kebutuhan. Secara standart kapasitas port pada ODP yaitu :
·
Atas
Tanah/ Aerial
|
·
Bawah
Tanah
|
·
Kapasitas
16 port
·
HRB
|
·
Kapasitas
48 port
Ditinjau
dari lokasi atau
tempat pemasangannya ODP dapat
di bagi menjadi 3 jenis,
yaitu:
1. ODP tipe Wall/
On Pole, ODP jenis ini dipasang
di dinding atau
juga bisa dipasang diatas
tiang yang tentunya pada
instalasi kabel drop
atas tanah ( aerial ).
2. ODP tipe Pedestal,
jenis ODP ini diinstalasi diatas
permukaan tanah, dan ODP ini digunakan untuk instalasi kabel
drop bawah tanah
dengan pelindung pipa.
3. ODP tipe Closure, jenis ODP ini sangat fleksibel bisa
dipasang dibawah tanah, diatas
tiang bahkan bisa
juga dipasang diantara dua
tiang ( pada
kabel distribusi aerial ).
Gambar 3.5 ODP Pedestal
b. Splitter
Seperti halnya pada segmen feeder diatas, namun
pada segmen distribusi biasanya splitter yang dipasang adalah :
1.Spliter
1:8
2.Spliter
1:16.
c. Joint
Closure (UC)
Joint
Closure adalah box
tempat untuk menaruh hasil sambungan antara kabel feeder fiber optic. Sebagai contoh : Jika ada kabel fiber optic putus karena kegancu atau terpotong maka kabel tersebut
harus disambung/splicing dan hasil splicing ditaruh di joint closure. Untuk
kapasitas Closure bervariasi mulai
dari 6 core, closure 12 core, closure 24 core, closure 48core, sampai closure 256 core.
(a)
|
(b)
|
Gambar 3.6 Joint Closure tipe (a) UC96 dan (b) UC dome
3.3.3
Segmen Dropwire
Kabel drop/penanggal berfungsi
meneruskan sinyal optic dari ODP ke
rumah – rumah pelanggan, tipe
kabel drop yang digunakan adalah
tipe G 657
hal ini dimaksudkan untuk
menanggulangi lokasi instalasinya
yang banyak belokan
– belokan sehingga harus
menggunakan optic yang
bending insensitive, kapasitas kabel ini drop pada umumnya 1, 2, dan 4 core. Untuk letak lokasi instalasinya
kabel drop ada 3 macam yaitu:
1. Kabel drop untuk
instalasi dengan pelindung pipa
HH/ Pit ( sesuai STEL K- 034-2010 Versi : 1.0)
2. Kabel Drop ABF
(Air Blown Fiber) dengan Micro
Duct.
3. Kabel drop dengan
penggantung (Aerial) sesuai STEL
K-033-2009 Versi : 1.0
Gambar 3.7 Dropwire tipe G 657
3.3.4
Segmen In
Building Network
Segmen In Building Network (Indoor) juga mempunyai fungsi sama dengan kabel – kabel serat optik
lainnya yang dibahas
diatas yaitu meneruskan arus
informasi yang berupa gelombang cahaya, kabel
indoor ini juga menggunakan
tipe G 657 (dropwire) dikarenakan banyak sekali
melewati tikungan ataupun lekukan
didalam rumah/ gedung, banyaknya
core yang digunakan biasanya
1 atau 2 core
saja, instalasi kabel indoor juga bermacam – macam cara seperti :
a. Di klam didinding
bagian sudut antara plafond
dinding.
b. Diatas Plafond
yang dilindungi dengan pipa PVC
ukuran 20 mm, .
c. Didalam
pipa counduit yang
sudah disediakan saat pembangunan
rumah/ gedung.
d. Menggunakan micro
duct untuk kabel Air Blown Fiber ( ABF ).
e. Diatas
kabel tray yang
dilindungi dengan pipa PVC ukuran
20 mm atau dengan micro duct
khusus untuk building.
Untuk poin
a dan b
biasanya untuk rumah atau
gedung yang sudah
jadi, sedangkan yang poin c
untuk rumah atau gedung yang
masih tahap pembangunan serta poin d dan e bisa untuk
yang sudah jadi maupun
yang masih dalam
tahap pembangunan rumah/ gedung.
Pada Segmen ini kabel drop wire menuju perangkat yang dinamakan roset (optical indoor outlet) yang kemudian
dari roset menuju ke perangkat aktif ONT (Optical
Network Unit) atau orang Telkom menyebutnya dengan istilah modem
a.
Optical
Indoor Outlet ( Roset )
Roset merupakan
perangkat pasif yang diletakan
didalam rumah pelanggan, yang menjadi titik
terminasi akhir dari pada
kabel fiber optic, kapasitas
roset biasanya 1 atau 2 port.
Gambar 3.8 Roset Fiber Optik
b.
Optical Network Termination (ONT)
Optical Network
Unit (
ONU ) dan Optical Network
Terminal adalah
suatu
perangkat aktif (
Opto-Elektik ) yang dipasang
disisi pelanggan, dimana ONU
/ ONT tersebut mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Mengubah sinyal Optik menjadi Sinyal Elektrik.
2. Sebagai alat demultiplex
Keluaran dari ONU/ ONT adalah layanan
1. Telephone ( Voice )
2. Data
dan Internet.
3. CATV/
IPTV
Gambar 3.9 Optical Network Termination (ONT)
3.4
Accessories Konektor dan Adapter
Peralatan yang berfungsi sebagai interkoneksi dari
perangkat ke perangkat dalam jarak yang dekat yang dilengkapi konektor pada
salah satu ujungnya. Penggunaan Accessories ini sangat diperlukan untuk
menghubungkan dari ujung serat optic menuju perangkat. Berikut adalah macam
macam Accessories perangkat yang digunakan pada fiber optic :
1.
Pigtail
2.
Patchcord
3.
Konektor
4.
Adapter
3.4.1
Pigtail
Pigtail adalah sepotong kabel serat optik yang hanya memiliki satu buah konektor
pada salah satu ujungnya.Pigtail akan
disambungkan dengan kabel fiber yang belum memiliki konektor. Biasanya kabel
pigtail di install di OTB (Optical
Distribution Box) dan disambung/ splicing dengan tarikan kabel Optik
Gelondongan (Loose tube cable/tight
buffered cable).
Gambar 3.10 Pigtail
3.4.2
Patchcord
Patchcord adalah kabel fiber optik dengan panjang
tertentu yang sudah terpasang konektor di ujung-ujungnya. digunakan untuk menghubungkan antar
perangkat atau ke koneksi telekomunikasi. Patchcord
adalah kabel fiber indoor yang dipakai hanya untuk di dalam ruangan saja. Ada
yang simplex (1 core) dan ada pula
yang duplex (2 core), Single mode dan Multimode. Patch cord mempunyai
banyak sekali jenis konektor, karena masing-masing perangkat / alat yang
digunakan mempunyai tipe yang berbeda, penggunaan patchcord disesuaikan dengan kebutuhan.
Gambar 3.11 Beberapa Macam Patchcord
3.4.3
Konektor
Konektor
SC/ UPC atau SC/ APC yang dipasang di
ujung dari core
optik, baik pada
kabel feeder, distribusi, drop
maupun indoor. Pada umumnya konektor ada 4
macam jenis yaitu PC (Physical Contact),
UPC (Ultra Physical Contact),
APC (Angled Physical Contact).
Namun dari jenis PC ini ada turunannya yaitu SPC (Super Physical
Contact).
Dari ke 4
jenis konektor tersebut dan
yang paling banyak
digunakan dalam jaringan FTTH
disini adalah Konektor jenis
UPC dan APC, dibawah ini.
3.4.4
Adapter
Fiber Optik
adapter digunakan untuk menghubungkan kabel fiber
optic satu dengan yang lain. Jika penyambungan dilakukan terhadap fiber optic satu dengan yang lain. Jika
penyambungan dilakukan terhadap kabel fiber
optic yang memiliki konektor berbeda maka fiber optic adapter disebut fiber
optic adapter hybrid atau special
Adapter.
Berikut beberpa jenis fiber optic adapter :
·
FC Fiber Optik Adapter
Tersedia dalam jenis single mode dan multimode. Ada
tiga jenis bentuk / type fiber optic
FC adapter, tipe persegi, dan tunggal. Semua adapter pembungkusnya terbuat dari logam dan selongsonya terbuat
dari keramik
- SC Adapter Fiber optic
Tersedia dalam jenis
single mode dan multimode, simplex dan
duplex. SC adapter pembungkusnya terbuat dari plastic, warna biru untuk PC single mode, hijau untuk APC single mode
dan multimode beige untuk PC.
- LC Fiber Optik Adapter
Adapter fiber optic semua pembungkusnya terbuat dari plastic,
ada yang simpleks dan ada yang duplex. Fiber optic adapter LC
pengelompokkan warna untuk penggunaannya sama dengan SC adapter fiber optic.
Gambar 3.11 Beberapa Macam Adapter
3.5
Metode Terminasi Fiber
Optic
Secara
umum Terminasi fiber optic dapat
dilakukan dengan 3 cara, yaitu :
1.
Cable
Termination Frame (CTF)
2.
Cable
Termination Box (CTB)
3.
Terminasi kabel optik
secara langsung
3.5.1
Cable
Termination Frame (CTF)
Adalah cara terminasi kabel serat optik
dengan menggunakan End Closure, pig tail dan konektor. Sambungan serat
optik dengan pig tail disimpan didalam end
closure. Bila konektor yang terpasang didalam kabinet adalah 96 buah, maka
jumlah sambungan serat optik juga 96 buah. Metoda terminasi CTF mempunyai
kapasitas besar, tetapi harganya lebih mahal dibandingkan dengan cara terminasi
yang lainnya.
3.5.2
Cable
Termination Box (CTB)
Adalah
cara terminasi kabel serat optik dengan menggunakan pig tail dan konektor ( tanpa menggunakan end closure ). Dengan demikian terminasi CTB lebih murah
dibandingkan dengan terminasi CTF. Metoda ini sambungan serat optik dengan pig tail disimpan didalam box atau
kabinet dimana didalamnya juga terpasang konektor-konektor.
3.5.3
Terminasi
kabel optic secara langsung
Terminasi
kabel optik secara langsung Adalah cara
terminasi kabel serat optik dengan menggunakan konektor (tanpa menggunakan pig tail dan end closure).
3.6
Prosedur Terminasi Kabel Optik
Hal-hal
yang harus diperhatikan dalam pekerjaan terminasi kabel optik :
·
Penangan kabel optik
pada saat membuat lengkungan tidak boleh melebihi bending radius
kabel yang diijinkan.
·
Jaga kebersihan adaptor
dan konektor dari debu dan kotoran
·
Hati-hati jangan
mengganggu kabel dan peralatan transmisi yang sedang beroperasi.
Gambar
3.12 Diagram prosedur
pekerjaan
Penjelasan :
1. Persiapan
· Supervisor dan staf memastikan rencana kerja pada hari itu.
· Supervisor dan staf mendiskusikan faktor keselamatan
kerja pada pelaksanaan konstruksi dan cara mencegah bahaya yang mungkin
terjadi.
· Memasang kabel optik diruang sentral transmisi.
Pekerjaan instalasi kabel optik diruang transmisi
meliputi :
· Penarikan kabel dari cable chamber ke ruang transmisi.
· Instalasi kabel pada rak kabel di ruang transmisi
· Untuk menghindari kabel dari kerusakan, bending radius
diposisi sudut harus diperhatikan
2. Merakit
cabinet (CTB)
Pekerjaan merakit kabineet harus mengikuti buku
petunjuk yang dikeluarkan oleh
pabrik. Merakit cabinet terdiri dari :
· Pemasangan braket
· Pemasangan cabinet
· Pemasangan coupling/adapter
3. Menyambung
serat optik dengan pig tail
· Bila penyambungan menggunakan alat sambung fusion splicer maka fiber holder berukuran 250 µm digunakan untuk memegang serat,
sedangkan fiber holder berukuran 900 µm
digunakan untuk memegang pig tail.
· Setelah penyambungan selesai, titik sambung harus
dilindungi dan dipasang selongsong sambungan (protection sleve), kemudian sleve
diletakkan didalam tray dan disimpan didalam cabinet (CTB).
4. Pig tail dibuat slack dan disimpan
didalam CTB
· Menghubungkan ujung konektor pigtail dengan konektor
yang terpasang pada adaptor, pastikan bahwa adaptor dan konektor dalam kondisi
bersih.
5. Perapian
·
Periksa
bending radius kabel dan bending serat optik
· Pembersihan adaptor dan konektor, gunakan gas duster
serta tissu yang dibasahi dengan alkohol
· Pemasangan label, setiap label yang dipasang di
Cabinet (CTB) harus menunjukkan nama kabel, jumlah serat, nama rute kabel dan
sebagainya.
3.7
Pengukuran
3.7.1
Tujuan Pengukuran
Untuk mengukur mutu optik kabel setelah diinstalasi,
meliputi :
1.
Mengukur
redaman serat
2.
Mengukur
redaman sambungan
3.
Mengetahui
apakah ada serat yang rusak atau putus
4.
Anggaran
daya saluran
3.7.2
Cara Pengukuran
1.
Pengetesan
dilaksanakan pada setiap span kabel optik yang dipasang dan dimulai dari ujung
terminal/sentral secara berurutan ke arah ujung serat lainnya
2.
Agar
pengetesan tersebut dapat dilakukan secara berurutan maka penyambungan kabel
harus dilakukan dalam urutan yang sama dengan pengetesan
3.7.3
Alat Pengukuran
1.
OTDR
untuk pengetesan saluran kabel putus atau tidaknya fisik serat optik
2.
Power
Meter untuk menghitung besar redaman
Langganan:
Postingan (Atom)