BELAJAR

SMK NEGERI 8 MALANG BISA
SELAMAT DATANG DI SEKOLAH KAMI
PRESENTASI YES NARKOBA NO
KAMI BISA
SEENGGAJA NAMAKU LLANNY PAPUA
SEMOGA SUKSES SELALU

Rabu, 30 Maret 2016

BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

BAB III
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
3.1  Tempat Pelaksanaan
            Tempat pelaksanaan praktek kerja di CV. MGN Fiber optic Solution  bertempat di Jalan Puri Amarilis No.22 Malang, Jawa Timur, Indonesia.

3.2  Waktu Pelaksanaan
Praktek kerja dilaksanakan pada tanggal 15 April 2013  s/d  21 Juni 2013. Hari efektif kerja pada hari Senin s/d Jumat dimulai pukul 08.00 s/d 17.00 WIB.
Pagi           :Pukul 08.00 s/d 12.00 WIB
 Siang        :Pukul 13.00 s/d 17.00 WIB
 Full           :Pukul 08.00 s/d 17.00 WIB

3.3  Perangkat dan Material Fiber optic
Dalam mendesain suatu jaringan FTTH diperlukan beberapa perangkat untuk merealisasikan pembangunan dari layanan fiber optic sampai masuk kedalam lokasi pelanggan. Ada beberapa segmen perangkat yang dibutuhkan untuk pembangunan jaringan fiber optic :
1.      Segmen Feeder : OLT, FTM, ODC, Splitter
2.      Segmen Distribusi : Joint Closure, ODP
3.      Segmen Dropwire : Drop Wire, Patch Cord, Pigtail
4.      Segmen In Building Network : Roset, ONT

3.3.1        Segmen Feeder
            Segmen dimana layanan fiber optic dapat menghubungkan antara dua perangkat yaitu ODF (Optical Distribution Frame) disisi STO dan ODC (Optical Distribution Cabinet) di outdoor. Pada Segmen ini biasanya terdapat beberapa jenis perangkat seperti  berikut :
a.      OLT (Optical Line Termination)
            Sebuah perangkat yang berfungsi sebagai alat multiplexing antara perangkat konversi dari STO sampai titik akhir penyedia layanan jaringan fiber optic. OLT juga mempunyai fungsi untuk melakukan konversi antara sinyal-sinyal listrik yang digunakan oleh peralatan operator selular dan sinyal serat optik yang digunakan oleh jaringan optik pasif.





Gambar 3.1 Perangkat Optical Line Termination

b.      FTM (Fiber Termination Module)
            Ruang yang mengatur jalannya jaringan fiber optic dari ruang ruang central ke luar menuju pelanggan. Instalasi atau terminasi yang bagus dari fiber adalah persyaratan utama untuk menjamin kemampuan transmisi pada kabel fiber optic. Pada dasarnya FTM berfungsi untuk menyediakan antarmuka antara alat di kantor pusat (central office) dengan kabel pada jaringan akses.
Gambar 3.2 Modul Termination Fiber
c.       ODC (Optical Distribution Cabinet)
            ODC adalah suatu perangkat pasif yang  diinstalasi  diluar  STO  bisa  di lapangan   ( Outdoor  )  dan  juga  bisa didalam ruangan / di MDF Gedung HRB (  Indoor  ),  yang  mempunyai  fungsi sebagai berikut :
·      Sebagai  titik  terminasi  ujung  kabel feeder dan pangkal kabel distribusi.
·      Sebagai  titik  distribusi  kabel  dari kapasitas  besar  (  feeder  )  menjadi beberapa kabel yang kapasitasnya lebih kecil lagi (distribusi) untuk fleksibilitas.
·      Tempat Splitter.

Gambar 3.3 Gambar ODC

d.      Splitter
Splitter adalah suatu perangkat pasif yang berfungsi untuk membagi daya optic dari satu input serat ke beberapa output fiber optic. Kapasitas distribusi dari splitter bermacam- macam yaitu 1:2, 1:4, 1:8, 1:32 dan 1:64 ).  dan  ada juga yang inputnya 2 seperti 2:2, 2:4, 2:8,  2:16 dan 2:32 . Ada dua cara sistem pengaplikasian splitter pada PT. Telkom :
1.      One Stage  → 1:32
2.      Two Stage  → 1:2 dan 1:16, atau 1:4 dan 1:8 sehingga yang dipasang di ODC hanya 1:2 dan 1:4 saja.

Gambar 3.4 Splitter 1:2

3.3.2        Segmen Distribusi
Segmen kabel fiber optic distribusi ini sama hal  seperti  kabel  feeder  yang mempunyai  fungsi  untuk  meneruskan informasi  yang  berupa  sinyal  optik  dari mulai  ODC  sampai  dengan  ODP,  tetap menggunakan  kabel  fiber  optic  Single Mode  tipe G652D  dan  jenis  instalasinya sama  dengan  feeder,  apakah  Tanam Langsung, Dalam Polongan Duct, HDPE, Micro  Duct  dan  Aerial.  Kapasitasnya kabel  fiber optic  untuk  distribusi  hanya lebih kecil berkisar 6 core sampai 48 core tergantung  jenis  kabel  yang  digunakan seperti :
a.  Kabel  Duct  konvensional  dan  HDPE mulai  dari  12  s/d  24  dengan  6   tube dan 24 s/d 48 dengan 12 tube (merefer STEL K-015-2008 )
b.  Kabel dengan Micro duct mulai dari 2 s/d 24 core.
c.  Kabel  udara  mulai  dari  12  s/d  24 dengan  6  tube  dan  24  s/d  48  dengan 12 tube
d.  Kabel  Aerial  dan  Duct  dengan  per tube 1 core ( 12 core )
   Kabel Fiber optic seperti yang disebutkan diatas menuju beberapa perangkat yang biasanya terletak di luar central office (outdoor) berikut adalah beberapa perangkat yang digunakan pada segmen distribusi.

a.       ODP (Optical Distribution Point)
ODP  juga  merupakan  suatu perangkat pasif yang diinstalasi diluar STO bisa di lapangan (Outdoor) dan juga  bisa  didalam  ruangan  (Indoor) didalam  gedung  HRB,  yang mempunyai fungsi sebagai berikut : 
·            Sebagai titik terminasi ujung kabel distribusi dengan kabel penanggal (drop wire).
·            Sebagai titik distribusi kabel distribusi menjadi beberapa saluran yang  menuju ke pelanggan.
·            Tempat Splitter.
·            Tempat Penyambungan
Sehingga ODP ini harus dilengkapi dengan space untuk splicing dan space untuk splitter. Kapasitas ODP bermacam macam sesuai dengan kebutuhan. Secara standart kapasitas port pada ODP yaitu :
·              
Atas Tanah/ Aerial
Kapasitas 8 port
·              
Bawah Tanah
Kapasitas 12 port
·               Kapasitas 16 port
·              
HRB
Kapasitas 24 port
·               Kapasitas 48 port
Ditinjau  dari  lokasi  atau  tempat pemasangannya  ODP  dapat  di  bagi menjadi 3 jenis, yaitu: 
1.   ODP  tipe Wall/ On Pole, ODP  jenis  ini dipasang  di  dinding  atau  juga  bisa dipasang  diatas  tiang  yang  tentunya pada  instalasi  kabel  drop  atas  tanah  ( aerial ).
2.   ODP  tipe  Pedestal,  jenis  ODP  ini diinstalasi  diatas  permukaan  tanah,  dan ODP ini digunakan untuk instalasi kabel drop  bawah  tanah  dengan  pelindung pipa.
3.   ODP tipe Closure, jenis ODP ini sangat fleksibel  bisa  dipasang  dibawah  tanah, diatas  tiang  bahkan  bisa  juga  dipasang diantara  dua  tiang  (  pada  kabel distribusi aerial ). 
Gambar 3.5 ODP Pedestal

b.      Splitter
Seperti halnya pada segmen feeder diatas,  namun  pada  segmen  distribusi biasanya splitter yang dipasang adalah : 
1.Spliter 1:8 
2.Spliter 1:16. 

c.       Joint Closure (UC)
Joint Closure adalah box tempat untuk menaruh hasil sambungan antara kabel feeder fiber optic. Sebagai contoh : Jika ada kabel fiber optic putus karena kegancu atau terpotong maka kabel tersebut harus disambung/splicing dan hasil splicing ditaruh di joint closure. Untuk kapasitas Closure bervariasi mulai dari 6 core, closure 12 core, closure 24 core, closure 48core, sampai closure 256 core.
  
(a)
(b)
 










Gambar 3.6 Joint Closure tipe (a) UC96 dan (b) UC dome

3.3.3        Segmen Dropwire
Kabel  drop/penanggal  berfungsi  meneruskan sinyal optic dari ODP ke  rumah –  rumah pelanggan,  tipe  kabel  drop  yang digunakan  adalah  tipe  G  657  hal  ini dimaksudkan untuk menanggulangi lokasi instalasinya  yang  banyak  belokan  – belokan  sehingga  harus  menggunakan optic yang  bending  insensitive,  kapasitas kabel  ini drop pada umumnya 1, 2, dan 4 core. Untuk letak lokasi instalasinya kabel drop ada 3 macam yaitu:  
1.      Kabel  drop  untuk  instalasi  dengan pelindung pipa HH/ Pit ( sesuai STEL K- 034-2010 Versi : 1.0) 
2.      Kabel  Drop  ABF  (Air Blown Fiber) dengan Micro Duct
3.      Kabel  drop  dengan  penggantung  (Aerial)  sesuai STEL K-033-2009 Versi  : 1.0 
Gambar 3.7 Dropwire tipe G 657

3.3.4        Segmen In Building Network
Segmen In Building Network (Indoor) juga  mempunyai fungsi  sama dengan kabel – kabel  serat optik  lainnya  yang  dibahas  diatas  yaitu meneruskan arus informasi yang berupa gelombang  cahaya,  kabel  indoor  ini juga  menggunakan  tipe  G  657  (dropwire)  dikarenakan banyak  sekali  melewati  tikungan ataupun  lekukan  didalam  rumah/ gedung,  banyaknya  core  yang digunakan  biasanya  1  atau  2  core  saja, instalasi kabel  indoor  juga bermacam – macam cara seperti : 
a.    Di  klam  didinding  bagian  sudut antara plafond dinding. 
b.   Diatas  Plafond  yang  dilindungi dengan pipa PVC ukuran 20 mm, . 
c.    Didalam  pipa  counduit  yang  sudah disediakan  saat  pembangunan  rumah/ gedung. 
d.   Menggunakan  micro  duct  untuk kabel Air Blown Fiber ( ABF ). 
e.    Diatas  kabel  tray  yang  dilindungi dengan  pipa PVC  ukuran  20 mm  atau dengan  micro  duct  khusus  untuk building.
Untuk  poin  a  dan  b  biasanya  untuk rumah  atau  gedung  yang  sudah  jadi, sedangkan yang poin  c untuk  rumah atau gedung  yang  masih  tahap  pembangunan serta poin d dan e bisa untuk yang  sudah jadi  maupun  yang  masih  dalam  tahap pembangunan rumah/ gedung. 
Pada Segmen ini kabel drop wire menuju perangkat yang dinamakan roset (optical indoor outlet) yang kemudian dari roset menuju ke perangkat aktif ONT (Optical Network Unit) atau orang Telkom menyebutnya dengan istilah modem

a.       Optical Indoor Outlet ( Roset )
Roset  merupakan  perangkat  pasif yang diletakan didalam rumah pelanggan, yang  menjadi  titik  terminasi  akhir  dari pada  kabel  fiber  optic,  kapasitas  roset biasanya 1 atau 2 port.         
Gambar 3.8 Roset Fiber Optik

b.      Optical Network Termination (ONT)
Optical  Network  Unit  (  ONU  ) dan  Optical  Network  Terminal  adalah
suatu  perangkat  aktif  (  Opto-Elektik  ) yang  dipasang  disisi  pelanggan,  dimana ONU  / ONT  tersebut mempunyai  fungsi sebagai berikut :
1.         Mengubah  sinyal Optik menjadi Sinyal Elektrik.
2.         Sebagai alat demultiplex 
Keluaran dari ONU/ ONT adalah layanan 
1.         Telephone ( Voice )
2.         Data dan Internet.
3.         CATV/ IPTV


                 
Gambar 3.9 Optical Network Termination (ONT)

3.4  Accessories Konektor dan Adapter
Peralatan yang berfungsi sebagai interkoneksi dari perangkat ke perangkat dalam jarak yang dekat yang dilengkapi konektor pada salah satu ujungnya. Penggunaan Accessories ini sangat diperlukan untuk menghubungkan dari ujung serat optic menuju perangkat. Berikut adalah macam macam Accessories perangkat yang digunakan pada fiber optic :
1.      Pigtail
2.      Patchcord
3.      Konektor
4.      Adapter

3.4.1        Pigtail
Pigtail adalah sepotong kabel serat optik yang hanya memiliki satu buah konektor pada salah satu ujungnya.Pigtail akan disambungkan dengan kabel fiber yang belum memiliki konektor. Biasanya kabel pigtail di install di OTB (Optical Distribution Box) dan disambung/ splicing dengan tarikan kabel Optik Gelondongan (Loose tube cable/tight buffered cable).
Gambar 3.10 Pigtail

3.4.2           Patchcord
Patchcord adalah kabel fiber optik dengan panjang tertentu yang sudah terpasang konektor di ujung-ujungnya. digunakan untuk menghubungkan antar perangkat atau ke koneksi telekomunikasi. Patchcord adalah kabel fiber indoor yang dipakai hanya untuk di dalam ruangan saja. Ada yang simplex (1 core) dan ada pula yang duplex (2 core), Single mode dan Multimode. Patch cord mempunyai banyak sekali jenis konektor, karena masing-masing perangkat / alat yang digunakan mempunyai tipe yang berbeda, penggunaan patchcord disesuaikan dengan kebutuhan.
Gambar 3.11 Beberapa Macam Patchcord

3.4.3        Konektor
            Konektor SC/ UPC atau SC/ APC yang  dipasang  di  ujung  dari  core optik,  baik  pada  kabel  feeder, distribusi,  drop  maupun  indoor.     Pada umumnya konektor  ada  4 macam jenis yaitu PC (Physical Contact), UPC (Ultra  Physical  Contact),  APC (Angled  Physical  Contact).  Namun dari jenis PC ini ada turunannya yaitu SPC  (Super  Physical  Contact).
            Dari  ke  4  jenis  konektor  tersebut dan  yang  paling  banyak  digunakan dalam  jaringan  FTTH  disini  adalah Konektor  jenis  UPC  dan  APC, dibawah ini.

3.4.4        Adapter
Fiber Optik adapter digunakan untuk menghubungkan kabel fiber optic satu dengan yang lain. Jika penyambungan dilakukan terhadap fiber optic satu dengan yang lain. Jika penyambungan dilakukan terhadap kabel fiber optic yang memiliki konektor berbeda maka fiber optic adapter disebut fiber optic adapter hybrid atau special Adapter.
Berikut beberpa jenis fiber optic adapter :
·         FC Fiber Optik Adapter
Tersedia dalam jenis single mode dan multimode. Ada tiga jenis bentuk / type fiber optic FC adapter, tipe persegi, dan tunggal. Semua adapter pembungkusnya  terbuat dari logam dan selongsonya terbuat dari keramik
  • SC Adapter Fiber optic
Tersedia dalam jenis single mode dan multimode, simplex dan duplex. SC adapter pembungkusnya terbuat dari plastic, warna biru untuk PC single mode, hijau untuk APC single mode dan multimode beige untuk PC.
  • LC Fiber Optik Adapter
Adapter fiber optic semua pembungkusnya terbuat dari plastic, ada yang simpleks dan ada yang duplex. Fiber optic adapter LC pengelompokkan warna untuk penggunaannya sama dengan SC adapter fiber optic.
Gambar 3.11 Beberapa Macam Adapter

3.5  Metode Terminasi Fiber Optic
Secara umum Terminasi fiber optic dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu :
1.      Cable Termination Frame (CTF)
2.      Cable Termination Box (CTB)
3.      Terminasi kabel optik secara langsung

3.5.1              Cable Termination Frame (CTF)
Adalah cara terminasi kabel serat optik dengan menggunakan End Closure, pig tail dan konektor. Sambungan serat optik dengan pig tail disimpan didalam end closure. Bila konektor yang terpasang didalam kabinet adalah 96 buah, maka jumlah sambungan serat optik juga 96 buah. Metoda terminasi CTF mempunyai kapasitas besar, tetapi harganya lebih mahal dibandingkan dengan cara terminasi yang lainnya.



3.5.2              Cable Termination Box (CTB)
Adalah cara terminasi kabel serat optik dengan menggunakan pig tail dan konektor ( tanpa menggunakan end closure ).  Dengan demikian terminasi CTB lebih murah dibandingkan dengan terminasi CTF. Metoda ini sambungan serat optik dengan pig tail disimpan didalam box atau kabinet dimana didalamnya juga terpasang konektor-konektor.

3.5.3              Terminasi kabel optic secara langsung
Terminasi kabel optik secara langsung  Adalah cara terminasi kabel serat optik dengan menggunakan konektor (tanpa menggunakan pig tail dan end closure).

3.6   Prosedur Terminasi Kabel Optik
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pekerjaan terminasi kabel optik :
·      Penangan kabel optik pada saat membuat lengkungan tidak boleh melebihi bending radius kabel yang diijinkan.
·      Jaga kebersihan adaptor dan konektor dari debu dan kotoran
·      Hati-hati jangan mengganggu kabel dan peralatan transmisi yang sedang beroperasi.
Gambar 3.12 Diagram prosedur pekerjaan
Penjelasan :
1.  Persiapan
·      Supervisor dan staf memastikan rencana kerja  pada hari itu.
·      Supervisor dan staf mendiskusikan faktor keselamatan kerja pada pelaksanaan konstruksi dan cara mencegah bahaya yang mungkin terjadi.
·      Memasang kabel optik diruang sentral transmisi.
Pekerjaan instalasi kabel optik diruang transmisi meliputi :
·      Penarikan kabel dari cable chamber ke ruang transmisi.
·      Instalasi kabel pada rak kabel di ruang transmisi
·      Untuk menghindari kabel dari kerusakan, bending radius diposisi sudut harus diperhatikan
2.  Merakit cabinet (CTB)
Pekerjaan merakit kabineet harus mengikuti buku petunjuk yang dikeluarkan oleh
pabrik. Merakit cabinet terdiri dari :
·      Pemasangan braket
·      Pemasangan cabinet
·      Pemasangan coupling/adapter 
3.  Menyambung serat optik dengan pig tail
·      Bila penyambungan menggunakan alat sambung fusion splicer maka fiber holder berukuran 250 µm digunakan untuk memegang serat, sedangkan fiber holder berukuran 900 µm digunakan untuk memegang pig tail.
·      Setelah penyambungan selesai, titik sambung harus dilindungi dan dipasang selongsong sambungan (protection sleve), kemudian sleve diletakkan didalam tray dan disimpan didalam cabinet (CTB).
4.  Pig tail dibuat slack dan disimpan didalam CTB
·      Menghubungkan ujung konektor pigtail dengan konektor yang terpasang pada adaptor, pastikan bahwa adaptor dan konektor dalam kondisi bersih.

5. Perapian
·      Periksa bending radius kabel dan bending serat optik
·      Pembersihan adaptor dan konektor, gunakan gas duster serta tissu yang dibasahi dengan alkohol
·      Pemasangan label, setiap label yang dipasang di Cabinet (CTB) harus menunjukkan nama kabel, jumlah serat, nama rute kabel dan sebagainya. 

3.7        Pengukuran
3.7.1 Tujuan Pengukuran
Untuk mengukur mutu optik kabel setelah diinstalasi, meliputi :
1.      Mengukur redaman serat
2.      Mengukur redaman sambungan
3.      Mengetahui apakah ada serat yang rusak atau putus
4.      Anggaran daya saluran
3.7.2 Cara Pengukuran
1.      Pengetesan dilaksanakan pada setiap span kabel optik yang dipasang dan dimulai dari ujung terminal/sentral secara berurutan ke arah ujung serat lainnya
2.      Agar pengetesan tersebut dapat dilakukan secara berurutan maka penyambungan kabel harus dilakukan dalam urutan yang sama dengan pengetesan
3.7.3 Alat Pengukuran
1.      OTDR untuk pengetesan saluran kabel putus atau tidaknya fisik serat optik

2.      Power Meter untuk menghitung besar redaman  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar